Harga kopi di pasar global dan domestik pada awal Mei 2025 menunjukkan tren stabil, dengan indikasi kenaikan di tengah meningkatnya permintaan dan faktor cuaca yang memengaruhi produksi di negara produsen utama.
Pasar Global
Di bursa ICE Futures New York, harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman Juli 2025 tercatat sebesar US$ 4,01 per pon, naik hampir 91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh penurunan produksi di Brasil dan Kolombia akibat cuaca ekstrem serta meningkatnya permintaan global terhadap kopi arabika berkualitas tinggi.
Sementara itu, di bursa London, harga kopi robusta untuk kontrak Mei 2025 berada di level US$ 2.227 per ton, turun tipis sebesar 1,33% dari bulan sebelumnya. Fluktuasi harga robusta dipengaruhi oleh pasokan yang relatif stabil dari Vietnam dan Indonesia.
Harga Domestik Indonesia
Di dalam negeri, harga kopi robusta di tingkat petani, seperti di wilayah Subang, Jawa Barat, terpantau stabil di angka Rp87.000 per kilogram. Sementara itu, harga kopi arabika dari daerah penghasil utama seperti Gayo (Aceh) dan Toraja (Sulawesi Selatan) menunjukkan tren kenaikan seiring meningkatnya permintaan dari pasar ekspor, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa.
Faktor Pendukung Kenaikan Harga
Beberapa faktor utama yang mendukung potensi kenaikan harga kopi ke depan antara lain:
Cuaca buruk di negara produsen utama, seperti Brasil dan Kolombia, yang berdampak pada menurunnya hasil panen.
Peningkatan permintaan terhadap kopi specialty, terutama dari pasar ekspor seperti yang terlihat dalam gelaran Specialty Coffee Expo 2025 di Houston, AS, di mana kopi Indonesia mencatat potensi transaksi senilai Rp498 miliar.
Kesimpulan
Tren harga kopi per 5 Mei 2025 memperlihatkan kestabilan dengan arah positif, baik di pasar global maupun domestik. Para pelaku industri kopi diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan menjaga kualitas dan memperkuat akses pasar, khususnya untuk segmen kopi specialty yang terus berkembang.